Selasa, 10 Maret 2020
BINROHTAL 842:DIAM ITU EMAS.
Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,pengasuh Pesantren Tebuireng Putri,KH Fahmi Amrullah Hadzik,menjelaskan pentingnya 'diam'.Seperti kata pepatah 'diam itu emas'.Ada kata mutiara berbahasa Arab (salamatul insan fi hifzil lisan),selamatnya seseorang itu karena menjaga lisan"tuturnya.Gus Fahmi menjelaskan,peran lisan dalam kehidupan seseorang sangat penting.Adakalanya seseorang harus berbicara .Namun ada kalanya seseorang harus diam."Ketika berbicara itu membawa manfaat,maka bicaralah,tetapi ketika berbicara itu membawa manfaat,maka bicaralah,tetapi ketika berbicara itu membawa mudharat maka diamlah"jelasnya.Jangan berprinsip,daripada nggak ngomomg,lantas kita berbicara semau kita."Hanya orang bodoh yang berprinsip,tong kosong nyaring bunyinya"urainya.Gus Fahmi lalu menyampaikan kisah Ibnu Sina.Suatu hari Ibnu Sina menunggang kuda dalam suatu perjalanan.Ibnu Sina turun dari kuda dan mengikat kuda.Kemudian memberikan jerami sebagai makanan untuk kudanya.Ibnu Sina duduk di tempat teduh sambil menikmati bekal yang dibawanya.Tiba-tiba ada seseorang yang menunggang keledai.Ia turun dan mengikat keledai berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina.Dengan maksud supaya keledainya bisa ikut memakan jerami.Dan orang tersebut pun duduk dekat posisi Ibnu Sina.Ketika ia duduk,Ibnu Sina berbicara:"Keledaimu jauhkan dari kuda supaya tidak ditendangnya."Namun orang yang diajak bicara itu diam.Dan tak lama terjadi yang disampaikan oleh Ibnu Sina.Si keledai ditendang kuda hingga cedera.Pemilik keledai marah kepada Ibnu Sina dan meminta tanggung jawabnya.Ibnu Sina tidak menjawab.Terdiam saja.Sampai kemudian si pemilik keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas cedera keledai.Saat ditanya oleh hakim pun Ibnu Sina terdiam.Hakim kemudian berkata orang yang mengadu:"Apakah ia bisa?"Orang itu menjawab,"Tidak,tadi bicara padaku".Hakim bertanya,"Apa yang ia katakan?".Orang itu kembali menjawab:"Jangan dekarkan keledaimu nanti ditendang kudaku".Setelah mendengar jawaban itu,sang hakim langsung tertawa dan berkata kepada Ibnu Sina:"Anda ternyata pintar.Cukup diam dan kebenaran teringkap".Sambil tersenyum Ibnu Sina berkata kepada hakim."Tidak ada cara lain untuk menghadapi orang bodoh adalah dengan diam".(Dikutip Radar Jombang,6 Maret 2020).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar