Kamis, 19 September 2019

DANA BOS NAIK Rp 54,31 TRILIUN,KOMITE SEKOLAH BISA BANTU AWASI PENGGUNAAN.

JAKARTA-Alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun depan naik menjadi Rp 54,31 triliun.Bila dibandingkan dengan perkiraan serapan tahun ini yang sebanyak Rp.49,84 Triliun,ada kenaikan Rp.4,47 Triliun.Kemendikbud berharap sekolah semakin transparan dalam menyampaikan pemanfaatan dana BOS."Kalau bisa setiap tahun anggaran baru,terima dana BOS,laporannya ditempel di tembok sekolah,"kata Ananto Kusuma Seta,staf ahli Mendikbud bidang inovasi & daya saing,setelah membuka pameran Global Educational Supllies & Solution Indonesia 2019 di Jakarta kemarin (18/9).Ananto menuturkan,keterbukaan informasi terkait pengolahan dana BOS itu penting.Sebab,hal tersebut bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat selaku user alias pengguna dari lembaga pendidikan.Dia berharap guru & kepala sekolah mampu menjaga diri supaya tidak sampai terjadi penyelewengan dana BOS.Kemendikbud berharap keterlibatan masyarakat dalam pengawasan anggaran di sekolah membantu pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal /Itjen Kemendikbud.Menurut Ananto,keberadaan komite sekolah bisa menjadi salah satu titik dimulainya era keterbukaan publik dalam pengelolaan dana sekolah."Komite sekolah harus melibatkan tokoh masyarakat dari berbagai unsur,"jelasnya.Ananto menuturkan,sesuai ketentuan pembentukan komite sekolah yang baru,anggotanya harus mewakili masyarakat .Dengan demikian,tidak ada lagi tudingan bahwa komite sekolah itu adalah tangan kanan kepala sekolah.Ananto mengingatkan peruntukan dana BOS.diantaranya,pelatihan guru & penyediaan buku pelajaran.Dia menjelaskan,penyediaan gawai juga bisa dialokasikan ke dana BOS."Itu bagian dari peningkatan kualitas pendidikan,"katanya.Namun,dia mengingatkan agar penggunaan gawai di kalangan siswa itu dipantau.Jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan di luar pembelajaran.Hal itu sesuai dengan program digitalisasi sekolah yang di canangkan Menteri Pendidikan & Kebudayaan Muhadjir Effendy.Melalui digitalisasi sekolah,dia ingin mempercepat akses layanan pendidikan 3T (tertinggal,terdepan,&terluar).Kemarin (18/9),dia membagikan 1.142 tablet kepada siswa di Natuna,Kepulauan Riau."Zaman sekarang,pendidikan harus berbasis teknologi.Daerah 3T mesti dipaksa agar tidak ketinggalan dari Jawa,"ujarnya.Muhadjir sadar bahwa jaringan internet belum merata di Indonesia.Tidak semua sekolah memiliki Wifi.Karena itu,dia bakal mendorong Kementerian Komunikasi & Informatika / Kemenkominfo untuk mempercepat pemasangan jaringan nirkabel itu di daerah 3T."Janji Menkominfo pada saya,mengutamakan sekolah dulu.Sekolah yang tidak ada internet dilaporkan (untuk segera dipasang-red),"katanya.(Di kutip dari Jawa Pos,19 September 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN