Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Rabu (25/9),Pengasuh PP Fallahul Muhibbin,Watugaluh,Diwek,Jombang,KH Nurhadi/Mbah Bolong menjelaskan pentingnya nasehat."Agama itu nasehat.bagi Allah,kitab-Nya,rasul-Nya,pemimpin-pemimpin kaum muslimin,serta bagi umat Islam umumnya,"tuturnya mengutip sebuah hadits.
1 Nasehat bagi Allah SWT maksudnya mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah SWT.Nasehat bagi kitab Allah SWT maksudnya rajin membaca Al Quran serta mengamalkannya.Nasehat bagi rasul-Nya maksudnya manut kepada tuntunan Rasulullah Muhammad SAW.Senang membaca salawat kepadanya.Serta menjalankan sunah-sunahnya.
2.Nasehat bagi pemimpin-pemimpin yakni menaatinya sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Allah SWT."Jadi kita ini punya kewajiban taat kepada pemimpin,"urainya.Fudail bin Iyad menyatakan jika ia punya doa yang pasti mustajabah,niscaya dia akan menggunakan doa itu untuk mendoakan pemimpin.Karena jika pemimpin baik,rakyatpun akan baik.
3.Nasehat bagi kaum muslimin maksudnya mencintai sesama mualim.Rasulullah menyatakan,tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri.Imam Hasan Albasri mengatakan,orang yang dicintai Allah yakni yang mencintai hamba Allah karena Allah.Serta mau menasehati orang lain.Imam Nawawi mengatakan,menasehati yakni menunjukkan jalan kebaikan dan tidak membuka aibnya.Imam Syafii menyatakan,nasehat yakni yang disampaikan disaat sepi.Kalau disampaikan di keramaian.Itu bukan nasehat melainkan mengumbar aib.Orang yang dikehendaki Allah baik,kata Mbah Bolong akan dikirimi teman yang baik."Teman yang baik adalah yang mau mengingatkan dan menasehati secara baik dikala sedang berdua"tuturnya.
Orang yang sukses pasti punya teman yang baik."Juragan yang sukses pasti punya pekerja yang baik"jelasnya.Makanya sangat penting untuk selektif mencari teman maupun karyawan."Kiai yang beruntung adalah yang punya santri hebat"terangnya.Imam madzabah sebenarnya banyak.Namun yang punya murid-murid hebat yang menyebarkan pendapat-pendapat gurunya sehingga bisa sampai kepada kita hanya empat (4):
-Imam Hanafi
-Maliki
-Syafii
-Hambali
Makanya dalam fikih kita bermadzah pada mereka.(Dikutip Radar Jombang,26 September 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar