Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Senin (16/9),KH Khairil Anam Denanyara,menjelaskan pelajaran yang diperoleh Hatim Al Ashom selama 33 tahun belajar dengan gurunya Syaqiq Al-Balkhi."Saya memerhatikan manusia dalam hidupnya saling mencela dan mengumpat satu sama lain.Setelah saya cari,ternyata masalah utamanya adalah sifat iri hati alias dengki"tuturnya.Namun setelah membaca Firman Allah QS Az-Zukhruf 32,saya kemudian meninggalkan sifat iri hati.Karena rezeki itu sudah dibagi oleh Allah.Dalam ayat itu Allah menegaskan,telah menentukan diantara manusia penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.Ada yang diberi kaya,ada pula yang diberi kaya,ada pula yang diberi miskin.Agar yang miskin bekerja pada yang kaya.Agar yang kaya sedekah pada yang tidak punya."Ini memiliki beberapa pelajaran yang bisa diambil"kata Gus Anam.
1.Iri kepada orang lain tidak akan bisa mengubah jatah dan bagian orang yang diiri.
2.Iri membuat tersiksa oleh perasaannya sendiri.
3.Iri menimbulkan permusuhan.
4.Lari dari takdir.Orang yang iri tidak bisa menerima takdir Allah yang membuat seseorang punya rezeki banyak.Dan orang lain punya rezeki sedikit.Orang iri cenderung menghalalkan segala cara.Seperti Qobil yang membunuh Habil.Qobil iri karena calon istri Habil yang lebih cantik.Pelajaran lain yang diperoleh Hatim Al-Ashom adalah,ketika melihat makhuk yang ada di dunia ini,mereka suka berbuat durhaka dan dosa.Ternyata mereka terperangkap dalam godaan dan rayuan setan.Setelah membaca Firman Allah QS Fathir 6.Hatim berusaha sekuat tenaga untuk selalu melawan ajakan setan karena ujung-ujungnya akan menyesatkan.Dalam ayat itu ditegaskan,sesungguhnya setan adalah musuh bagimu,maka anggaplah ia musuhmu."Hal ini menjadi peringatan bagi kita bahwa siapapun orangnya kalau ingin selamat hidupnya baik di dunia maupun akhirat,maka jangan pernah berteman dengan setan"terangnya.Setan harus dijadikan musuh yang harus kita lawan kapanpun dan di manapun kita berada.(Dikutip Radar Jombang,17 September 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar