Rabu, 17 Juli 2019

BERDAYAKAN KPM UNTUK MANDIRI,PEMKOT MOJOKERTO TARGET TURUNKAN PENERIMA BPNT.

MOJOKERTO-Wali Kota Ika Puspitasari atau Ning Ita mendorong keluarga penerima manfaat (KPM) untuk menjadi mandiri.Untuk itu,Pemkot Mojokerto bakal melakukan pengembangan e-Warong tidak hanya sebagai tempat penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT),melainkan berkembang menjadi toko atau tempat usaha umum lainnya.Itu disampaikan Walikota saat meninjau penyaluran BPNT di e-Warong Teratai,Kelurahan Pulorejo,Kecamatan Prajurit Kulon,Kota Mojokerto,kemarin (16/7).Tercatat,ada 748 KPM yang terdaftar menerima bantuan sosial yang diterima rutin setiap bulan tersebut."BPNT memang rutin dibagikan,baik dari APBN maupun dari APBD,"ungkapnya.Di Kota Mojokerto,secara keseluruhan ada 10 e-Warong yang melayani kurang lebih 4.410 KPM yang menerima bantuan dari APBN.Namun,Pemkot juga mengcover sekitar 2.015 KPM dari warga yang berstatus rentan miskin yang belum terakses program BPNT.Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk beras & telur.Ning Ita berharap,angka penerima BPNT tersebut kedepan akan semakin menurun.Salah satu upayanya adalah memberdayakan KPM yang dengan melakukan pendampingan untuk menjadi keluarga yang produktif."Seperti hari ini (kemarin-red) kita sedang menyelenggarakan pelatihan membuat handycraft.Itu salah satu upaya memberikan bantuan kepada masyarakat,tetapi yang sifatnya untuk kemandirian,"tandasnya.Oleh karena itu,bentuk bantuan Pemkot nantinya akan lebih difokuskan untuk bantuan yang bersifat permodalan.Di samping itu juga disokong dengan pendampingan Sumber Daya Manusia/SDM terkait keterampilan sekaligus membantu memfasilitasi untuk pemasaran."Tentu kita berharap mereka/KPM tidak lagi menjadi warga pra (sejahtera)."Tetapi menjadi keluarga yang sejahtera,"ungkapnya.Sementara itu,Plt Kepala Dinas Sosial/Dinsos Kota Mojokerto,Sri Mudjiwati menambahkan,upaya menurunkan angka penerima BPNT juga menyasar KPM yang mengelola e-Warong.Peningkatan kesejahtetaan itu dilakukan dengan pengembangan bedah toko yang selama ini menjadi tempat penyaluran bansos."Jadi di rehab dulu.karena selain penyaluran e-Warong nanti di kembangkan juga menjual secara umum,"sambungnya.Dia menyatakan,setiap e-warong dikelola oleh 10 KPM yang bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama/KUBE.Dengan demikian,ada sekitar 100 KPM yang menggeluti usaha di e-warong.Mereka ditargetkan bisa menjadi mandiri & tidak lagi menerima BPNT.Mudji manambahkan,saat ini sudah ada sejumlah e-Warong yang mengembangkan sayap untuk menambah usaha & toko yang menjual berbagai keperluan rumah tangga.Bahkan,beberapa pengelola e-Warong sudah tak lagi menerima BPNT karena telah dianggap telah mandiri & sejahtera."Jadi,e-Warong tidak hanya sebagai penyaluran saja.Mereka sekarang ada yang punya usaha katering,laundry,& menjual barang umum lainnya,"tandasnya.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,17 Juli 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN