Senin, 27 Mei 2019

Toriqoh 63 : Pembimbing Rohani

Agar sukses meraih dunia seperti juara dalam olahraga,kita perlu berlatih.Apalagi agar sukses akhirat."Guru pembimbing dalam hal agama & ibadah sangat penting,"kata Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso,KH Cholil Dahlan,Minggu (19/5).Dengan adanya guru pembimbing,maka kita akan selamat dalam beragama."Rasulullah Muhammad SAW sendiri memberi gambaran betapa pentingnya guru,"tuturnya.Yakni ketika Nabi Muhammad SAW bersabda,Salatlah kalian sebagaimana melihat aku salat."Ini artinya,murid itu harus ketemu langsung dengan guru.Mendengar guru ngaji.Dan melihat guru mengamalkannya.Jadinya lengkap.Tahu teori & prakteknya,"paparnya.Inilah sebabnya,mayoritas ulama besar ketika mondok adalah abdi ndalem.Yakni santri yang tinggal bersama kiai serta membatu keseharian kiai.Sehingga dia tahu persis yang dilakukan kiai."Sama dengan para sahabat Nabi.Yang paling banyak menjadi rujukan ilmu adalah mereka yang tinggal bersama Nabi yang disebut 'ashabus suffah'"terangnya.Ashabus Suffah tersebut selalu ngaji bersama Nabi & tahu gerak-gerik Nabi.Abu Hurairah termasuk salah satu Ashabus Suffah.Ketua MUI Jombang ini lantas menambahkan alasan lain pentingnya punya guru."Guru itu tahu porsi yang paling pas untuk muridnya,"bebernya.Ini karena kapasitas setiap orang tidak sama.Contohnya Nabi Muhammad SAW.Wiridan atau amalan yang diberikan kepada para sahabat tidak selalu sama.Misalnya kepada Sayyidina Ali,karena wataknya yang penuh semangat,oleh nabi diajari Nabi dengan zikir zaher.Sebaliknya,kepada Aku Bakar yang cenderung pendiam,oleh nabi diajari zikir sirri.Nasehat yang diberikan Nabi kepada Zabu Dzar yang yang cenderung berwatak keras & gampang marah,Nabi mengatakan,jangan marah."Jangan marah diulangi sampai 3 kali oleh Nabi.Ini betul-betul diperhatikan oleh Abu Dzar.Sehingga dia betul-betul bisa menahan amarah & mengantarkannya masuk surga,"katanya.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,27 Mei 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN