Rabu, 13 Februari 2019

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) EFEKTIF PANGKAS ANGKA PUTUS SEKOLAH,TAHUN DEPAN PEMERINTAH FOKUS PENINGKATAN KUALITAS SDM.

JAKARTA-Implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) yang dimulai pada tahun 2014 ternyata hingga kini menunjukkan hasil yang sangat signifikan.Selain menekan angka anak putus sekolah,program itu mulai menunjukkan pemerataan kualitas sumber daya manusia/SDM di Indonesia.Program Indonesia Pintar merupakan bantuan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada siswa miskin atau yang berasal dari keluarga rentan miskin & anak di panti asuhan untuk membiayai kebutuhan personalnya guna mendukung keberlanjutan pendidikan.Kementerian Pendidikan & Kebudayaan/Kemendikbud mencatat,pemerintah menyalurkan dana bantuan PIP pada 2014 srbesar Rp.4.322.599.975.000.Hingga Desember 2018,dana PIP telah disalurkan sebesar Rp.42.837.024.725.000.Bantuan tersebut diberikan untuk menghindari akan putus sekolah.Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengungkapkan,program & kebijakan prioritas pemerintah di bidang pendidikan itu sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang ada.Yakni,pemerataan kualitas pendidikan yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia/SDM."Di sinilah letak indikator berhasil atau tidaknya pembangunan kualitas SDM secara besar-besaran,"terang Presiden Jokowi dalam pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan & kebudayaan/RNPK Tahun 2019 di Pusdiklat Kemendikbud,Depok,Jawa barat,Selasa (12/2).Karena itu,tahun depan pemerintah mulai bergeser memfokuskan kembali pada anggaran untuk pengembangan DSM.Hal ini dilakukan agar Indonesia keluar dari negara berpendapatan rendah menagrah pada negara maju."Apa yang kita kerjakan?Kita berfokus pada vocational training hingga upgrading skill.Semuanya harus di lakukan,"kata Jokowi.Demi mencapai target tersebut,Jokowi menegaskan bahwa urusan pendidikan juga harus menjadi prioritas bagi pemerintah daerah.Menurut dia,urusan pendidikan di daerah & pusat harus jelas & sejalan."Apa yang jadi tanggung jawab provinsi,menteri,& kota harus jelas.Semua harus bisa terkoordinasi & kita ingin berfokus pada keterampilan kerja,ini sangat penting,"tuturnya.Sementara itu,Menteri Pendidikan & Kebudayaan/Mendikbud Muhadjir Effendy menambahkan,PIP hingga saat ini sudah berjalan dengan baik karena hampir mencapai 100%."Alokasi anggaran Kemendikbud untuk 17,9 juta penerima Kartu Indonesia Pintar/KIP & sekarang sudah 80% menggunakan sistem kartu ATM,"jelas Mendikbud.Diketahui,untuk memperoleh manfaat PIP dalam bentuk uang tunai,Kemendikbud telah mengembangkan layanan sesuai dengan perkembangan zaman.Siswa tidak harus antre di teller bank,tetapi mereka dapat dengan mudah mengambil dana PIP dengan menggunakan KIP di anjungan tunai mandiri/ATM terdekat milik bank penyalur sesuai yang telah ditetapkan Kemendikbud.Adapun terkait pemerataan sebaran KIP,Mendikbud menyebutkan ada beberapa pihak yang terlibat,yakni :
-Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
-Kementerian Sosial/Kemensos untuk menyediakan data
-Kemendikbud yang mendistribusikan KIP.
"Tiga pihak ini salang berkaitan sehingga KIP memenuhi target.Misalnya,untuk data ada proses penyepadanan dari dapodik & data di Kemenoso.Jadi,tidak hanya murni dari sekolah & Kemensos,"tandasnya.(Di kutip dari Jawa Pos,13 Februari 2019).
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN