Museum kedua di Mojokerto adalah Museum Gubug Wayang.Di dalamnya memajang beragam benda kebudayaan khas Nusantara,terutama wayang.Semangatnya ingin memotivasi anak muda sekaligus sebagai daya tarik Kota Mojokerto.Ribuan benda terpajang di gedung Museum Gubug Wayang yang terletak di Jalan Kartini Kauman Kota Mojokerto.Benda karya kebudayaan itu dipasang sedemikian rupa sejak pintu gedung dibuka.Ada yang dipajang dalam lemari kaca,dipajang terbuka,ditempel di dinding,hingga langit-langit gedung.Karya hasil kebudayaan itu kebanyakan berupa wayang.Jenis wayangnya beraneka rupa.Mulai wayang kulit,golek,dan lainnya.Juga ada keris,tombak,topeng dan lainnya.Benda kebudayaan itu dipajang dalam tiga lantai.Lantai pertama berisi wayang,topeng dan benda-benda berukuran besar.Lantai kedua dan ketiga,juga masih didominasi wayang.Saking banyaknya wayang dan benda seni rupa lainnya,sampai dipajang dengan ditempel di dinding.Dan juga ruas-ruas tiang bangunan.Praktis,tiap lantai seluruh ruangan terisi benda kebudayaan secara penuh.Koleksi museum ini sebenarnya berjumlah ratusan ribu unit.Baru sekitar 30 persen saja yang dipasang di museum.Sebagian besar koleksi masih tersimpan di gudang penyimpanan.Museum ini terhubung dengan museum dan sanggar yang berada di Jogjakarta dan Jakarta.Semuanya bernaung dalam Yayasan Jensen Project Indonesia.Di lantai ketiga,banyak koleksi menarik sekaligus unik.Memang kebanyakan koleksi merupakan hasil kebudayaan masyarakat Indonesia yang bercirikan tradisional.Tapi di lantai tiga ini ada karya wayang golek dengan figur-figur yang terkenal di Indonesia.Di antaranya seperti tokoh seniman,presiden,tokoh dunia,hingga internasional.Tampak antara lain,jajaran Presiden Republik Indonesia mulai Ir Soekarno hingga Joko Widodo.Juga pahlawan Nasional seperti Jenderal Besar Sudirman,WR Soepratman,dan RA Kartini.Sosok tokoh dunia seperti Nelson Mandela & Barack Obama.Sedang,figur wayang golek yang menarik adalah figur Dahlan Iskan.Wayang golek ini dijajar bersama tokoh Obama & Nelson Mandela.Figur wayang golek ini memakai kemeja putih khas Dahlan.Selain itu,figurnya tersenyum semringah lengkap dengan kacamata minus khas mantan Menteri BUMN itu.Tak lupa pula,ada sepasang sepatu kets yang ditaruh disisinya.Figur ini diletakkan dalam lemari kaca sebelah utara lantai 3.Tinggi wayang sekitar 70-80 sentimeter,sebelahnya ada buku biografi Dahlan lengkap catatan keterangan singkat."Ini dibikin sudah lama,sebelum Pak Dahlan jadi Menteri BUMN,"ujar Chyntia,manager Gubug Wayang di lokasi,kemarin.Figur wayang golek itu,kata dia,buatan maestro wayang golek Betawi,almarhum Tisar Purbaya..Sengaja Museum Gubug Wayang membuat figur Dahlan Iskan lantaran dianggap sosok yang menginspirasi sehingga kami anggap layak agar memotivasi anak-anak muda,"lanjut gadis berkacamata ini.Persis seperti ratusan wayang golek tradisi dari beberapa daerah yang dipajang di lantai 3.Ada wayang golek Kuningan,Bogor klasik,Bandung klasik,hingga wayang golek Mahabharata,juga mengoleksi wayang golek maestro Asep Sunandar."semua wayang golek ini asli.Kami juga bisa memainkan karena punya orang (yang memainkan) juga perajinnya yang bisa membuat,"terang dia.Chyntia mengaku ada beberapa wayang golek yang sudah sampai ke tokohnya seperti halnya figur Jokowi,wayang golek koleksi Museum Gubug Wayang pernah diberikan kepada anaknya,Gibran Rakabuming Raka.Koleksi wayang lainnya yang cukup berharga yakni wayang kulit dari Cina bernama Piying.Berukuran sekitar setengkil jemari tangan,berwarna dengan potongan mendetail.Kemudian wayang Cina-Jawa alias wacinwa.wayang ini buatan tahun 1925.Koleksi ini tinggal 8,padahal sebelumnya komplet."Lainnya hangus ketika Gunung Merapi meletus,"ujar Budi,pemandu museum setempat.Museum ini juga membuat wayang sendiri.Mengadopsi jenis wayang potehi.Mereka memuat wayang potehi dengan konsep yang lebih besar dari pakem wayang potehi.Ada 2 panggung yang mengapit panggung besar.panjangnya total sekitar 10 meter lebih.Panggung kiri melambangkan kejahatan,panggung kanan sebaliknya.Dalang bisa bertemu dalam panggung tengah,bisa sampai 10 dalang.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,1 Desember 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar