Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI),sejumlah daerah mulai mendirikan monumen sebagai penanda suatu peristiwa.Termasuk di Mojokerto yang juga melewati masa perjuangan.Beberapa di antaranya didirikan sebuah 'tugu' sebagai penanda bahwa lokasi itu pernah jadi medan pertempuran melawan penjajah.Sementara beberapa lainnya ada yang dibentuk patung untuk mengenang tokoh pejuang tertentu.
Salah satunya adalah monumen patung Letkol Wijono di Jalan Majapahit Selatan,Kecamatan Kranggan,Kota Mojokerto.Oleh karena itu,monumen yang berdiri di persimpangan Jalan Raden Wijaya dan Jalan Majapahit itu juga dikenal sebagai "Patung Kranggan".Sejarawan Mojokerto Ayuhanafiq,mengungkapkan patung Letkol Wijono merupakan salah satu dari 25 monumen dan tugu yang dibangun antara tahun 1968-1974 di seluruh penjuru Jawa timur (Jatim).Pembuatan penanda tersebut dilakukan oleh Kodam VIII Brawijaya/kini Kodam V Brawijaya.Menurutnya,monumen Kranggan mnjadi monumen yang terakhir diresmikan oleh Panglima Kodam Brawijaya yang saat itu dijabat Mayjen Widjojo Soedjono."Peresmiannya bersamaan dengan Monumen Gubernur Suryo di Magetan & Monumen Garuda Pancasila di Sidoarjo,"ungkapnya.Pria yang akrab di panggil Yuhan ini melanjutkan,upaya pembangunan 25 monumen yang disebar di wilayah Jatim bukan hanya semata untuk mengenang perjuangan kemerdekaan,melainkan lebih juga untuk mengingatkan pada kekejaman Partai Komunis Indonesia/PKI.Pasalnya,pada tahun 1974 merupakan peringatan satu dekade pasca meletupnya Gerakan 30 September atau yang dikenal G-30-S-PKI 1965.Sebagai penanda terhadap pwngkhianatan PKI itu dilakukan oleh TNI-ABRI dengan menerbitkan buku oleh Disjarah ABRI & pembuatan beberapa monumen."salah satunya adalah monumen di Mojokerto tersebut,"imbuhnya.Dia menjelasakan,Letkol Wijono adalah Perwira yang di staf Pertahanan Djawa Timur/SPDT yang bermarkas di Madiun.Pada saat PKI memproklamasikan negara Sovyet di Kota Pecel tersebut,Markas SPDT di serbu oleh Pasukan Djoko Soedjono yang berhalauan komunis.Komandan Divisi SPDT Letkol Marhadi & Letkol Wijono ditangkap.Mereka kemudian ditahan di Pabrik Gula/PG Redjo Agung Madiun."Para tawanan tersebut kemudian dibunuh saat pasukan TNI mulai gerakan penumpasan PKI,"ulasnya.Di lokasi pembunuhan iu kemudian dibuatkan monumen yang dinamakan Monumen Dungus.Terdapat batu marmer yang bertuliskan nama-nama korban pembataian dari tentara,aparat,hingga ulama.Oleh sebab itu,sebut Yuhan,didirikannnya monumen Patung Letkol Soejono sebenarnya tidak memiliki keterkaitan dengan sejarah di Mojokerto.Meski demikan,patung tersebut bisa menjadi pengingat salah satu tokoh pejuang itu.Ketua KPU Kabupaten Mojokerto ini mengatakan,Patung Kranggan merupakan monumen yang ada di Mojokerto.D sisi lain,patung Letkol Wijono juga menjadi salah satu landmark Kota Onde-Onde,terlebih penempatannya berada di lokasi yang strategis di Jalan Majapahit Selatan."pada masa lalu,Jalan Majapahit menjadi jalur bus antar kota dengan terminal bus tepat dibelakang patung itu,"imbuhnya.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,27 Desember 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar