Senin, 27 Agustus 2018

Disporabudpar Kota Mojokerto Segera Luncurkan Peta Pariwisata Kota dan Juga Bakal Bikin Tourism Center.

MOJOKERTO KOTA-Beberapa tahun terakhir,pariwisata di Kota Mojokerto bergeliat.Meski bukan berbasis sumber daya alam (SDA),tempat pariwisata "artifisial"(buatan) terus bermunculan.Menyikapi kondisi itu,pemkot segera meluncurkan peta pariwisata sebagai panduan para wisatawan yang ingin menikmati Kota Onde-Onde.Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) Novi Raharjo,mengatakan pihaknya dalam satu sampai dua pekan ke depan segera meluncurkan peta pariwisata Kota Mojokerto.Peta ini bakal dipasang di dekat kantornya,Jalan Raya Joko Tole,Kelurahan Wates,Kecamatan Magersari.Selama ini,turis kesulitan mencari tempat-tempat wisata,biasanya mereka datang langsung ke kantor.Untuk memudahkan mereka,kita akan luncurkan peta pariwisata Kota Mojokerto"ujarnya.Dijelaskan Novi,peta panduan pariwisata itu bakal dipasang di taman pariwisata yang berada persis di depan kantornya.Di taman itu,juga bakal dipasang instalasi seni yang digunakan karnaval dalam waktu dekat ini."Peta kita pasang di taman depan kantor,disampingnya nanti instalasi seni & karya seni tyang digunakan karnaval yang digelar pada minggu depan ditempatkan di situ juga,jadi  bisa untuk selfie,"jelasnya.Kondisi pariwisata di Kota Mojokerto,sebut Novi sebenarnya tengah berkembang,meski tempat wisata berbasis Sumber Daya Alam (SDA) terbatas,Kota Mojokerto bertumbuhan tempat wisata artifisial & kegiatan pariwisata berbasis event-event kebudayaan."Contohnya seperti munculnya kampung warna-warni di Purwotengah.Ini inisiatif warga tapi sangat layak sebagai tempat pariwisata,juga TPA Randegan yang berkonsep wisata edukasi.kami sudah berkoordinasi dengan PakYasak untuk mengembangkannya lagi,"sebutnya.Pada peta pariwisata tersebut nantinya bakal diketahui segala tempat-tempat wisata di Kota Mojokerto baik yang sudah dikenal maupun belum.Juga,dipampang pula alamat tempat-tempat kesenian seperti grup barongsai,reog mini,hingga museum wayang."Ini juga memudahkan masyarakat yang ingin menanggap kesenian untuk sunatan dan ruwatan"tandas dia.Diakuinya,tempat informasi wisata di Kota Mojokerto selama ini tidak ada.Pihaknya pun ancang-ancang meminta satu ruangan di Graha Mojokerto Servis City (GMSC) sebagai "tourism center".Selain itu,tahun depan,pihaknya juga mengalokasikan ruang khusus pada rehabilitasi kantor Disporabudpar sebagai tempat informasi wisata kota."Mudah-mudahan tahun depan untuk tourism centre bisa terwujud,"inginnya.Kegiatan wisata kian marak digelar.Tiap tahun,Pemkot menggelar event batikku-batikmu,festival bakar sate,hingga festival kenduri layah.Event yang berbau seni budaya lokal itu juga menarik kehadiran wisatawan.Disporabudpar memiliki strategi memindahkan lokasi event tersebut tiap tahunnya,agar titik keramaian di Kota Mojokerto kian merata."September nanti ada Gus-Yuk yang kami gelar di alun-alun sebelah utara depan Makorem.Desember nanti,kita ingin tempat festival Kenduri Layah di pindah ke lokasi lain semisal di Rejoto atau di mana yang selama ini belum tersentuh,"pungkasnya.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,24 Agustus 2018). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN