Rabu, 01 November 2017
Wali Kota Mas'ud Yunus.Pembicara Nasional High Level Seminar for Inclusive Cities:Kota Mojokerto Lebih Maju dalam Mendukung Kota Inklusi.
Wali Kota Mojokerto,Mas'ud Yunus,Selasa,(31/10) menjadi pembicara Nasional dalam acara High Level Seminar for Inclusive Cities.Acaara yang diselenggarakan oleh UNESCO,.ILO,.WHO dan bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini berlangsung di Le Meredien Hotel,Jakarta.Seminar ini merupakan bentuk kegiatan jaringan Walikota Indonesia untuk Kota Inklusi.Kyai Ud menjadi satu dari enam Walikota yang menjadi pembicara di seminar ini.Di buka oleh Menteri Perencanaan Pembangunan (Bappenas),Bambang Ps Brodjonegoro.Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan piagam Jaringan walikota Indonesia menuju Kota Inklusif.Menteri Bappenas dalam sambutannya mengatakan untuk meningkatkan pelayanan kepada disabilitas.pemerintah Kota terlebih dahulu harus menyiapkan data,menyusun regulasi,kemudian melaksanakannya dengan pendekatan pemenuhan fasilitas perkotaan baik infrastruktur maupun peralatan-peralatan yang ramah disabilitas.Kyai Ud menjadi pembicara pada sesi seminar tentang kota-kota Indonesia memimpin transformasi positif menuju Inklusi disabilitas.dalam sesinya,Kyai Ud menjelaskan dengan tema Kebijakan Ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas,Kota Mojokerto menjadi salah satu kota yang lebih dahulu menerapkan kebijakan pemerintah dalam mendukung kota Inklusi.Kota Mojokerto sebagai Kota pelayanan terus berinovasi untuk memberikan berbagai pelayanan,demikian juga untuk penyandang disabilitas.Kyai Ud telah menerapkan produk hukum berupa Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 15 tahun 2015 tentang pengaturan Ketenagakerjaan bagi kaum disabilitas."Hal yang diatur mulai dari perekrutan dan penempatan kerja,bentuk hubungan kerja,perjanjian kerja hingga prosedur pemutusan hubungan kerja bagi penyandang disabilitas,"jelas Kyai Ud.Dalam hal penyediaan aksesibilitas Pemerintah Kota Mojokerto juga memberikan berbagai sarana dan prasarana penunjang bagi kaum disabilitas."Seperti pembangunan trotoar jalan yang ramah bagi penyandang tuna netra,sarana aksebilitas di instansi pemerintahan utamanya yang terkait dengan kantor pelayanan,termasuk juga kami merencanakan membuat taman inklusi,"seru Kyai Ud disambut antusias peserta seminar.(Di kutip dari Radar Mojokerto.01 November 2017).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar